"The New Normal"
Rekan-rekan PLN UP3 Banten Utara yang sangat saya banggakan,
"Kapan ya wabah atau Pandemi Covid 19 berakhir ?", mungkin itu pertanyaan sebagian besar dari kita. Ada harapan di pertanyaan itu, atau bisa jadi ungkapan "kejenuhan" terhadap situasi saat ini, yang tidak ada kepastian, sampai kapannya.
Pandemi Covid 19 sekarang ini, diakui ataupun tidak, membuat kehidupan kita terasa berbeda. Banyak hal yang berubah dari kebiasaan kita di masa-masa sebelumnya.
Banyak bahasa "bercanda" yang bisa menggambarkan kondisi saat ini, seperti :
- "Baru Ramadhan kali ini, manusia dikurung lebih dulu daripada setan yang dikurung selama bulan Ramadhan"
- "Kehidupan saat ini, seperti kembali ke jaman purba dulu, manusia hidup dan terkurung dalam "GUA", gua modern yaitu rumah tinggal masing-masing"
Atau kalau kita mengikuti video di akun youtube "rendra polapike", korona itu dalam bahasa Jawa disebut "kon ora" (disuruh untuk tidak melakukan sesuatu) :
- sing dagang "kon ora" bukak (yang jualan disuruh untuk tidak buka)
- sing kerja "kon ora" mangkat (yang bekerja disuruh untuk tidak berangkat)
- sing merantau "kon ora" bali (yang merantau disuruh untuk tidak kembali dulu)
- sing nang ngomah "kon ora" metu-metu (yang di rumah disuruh untuk tidak keluar)
Saat ini mobilitas dan pergerakan terasa dibatasi. Beberapa hal, yang sebelumnya tidak menjadi perhatian kita, tiba-tiba menjadi hal yang berasa harus, bahkan wajib kita lakukan.
cuci tangan, misalnya. Belum lagi, merasa harus Menggunakan masker, saat keluar atau bepergian. Salaman pun, dilakukan tanpa berjabat tangan lagi. Istilah jaga jarak, social distancing, sepertinya sudah sangat umum kita dengar saat-saat ini.
Masalahnya, sampai kapan ? Dan tidak ada pihak yang benar-benar tahu. Saat ini sudah digunakan istilah "berdamai dengan Covid 19", sampai nanti ditemukan Vaksin virus Covid 19 ini. Kapan ditemukan ? Masih "OTW", jadi belum bisa dipastikan juga kapannya.
Karena ketidakpastian tersebut, maka sangat penting bagi kita semua di PLN Banten Utara untuk memahami dan menyiapkan diri kita, menghadapi kondisi saat ini. Bahkan besar sekali kemungkinan, meskipun pandemi Covid 19 ini berlalu, kondisinya tidak akan pernah kembali seperti sebelumnya kembali.
Kondisi selepas Covid 19 tadi, yang tidak sama lagi dengan kondisi normal sebelumnya itu, bisa kita sebut sebagai "The New Normal" atau kondisi normal yang baru.
Beberapa "The New Normal" yang diprediksi akan terjadi, selepas Pandemi Covid 19, seperti yang disampaikan oleh pak Yuswohady, saat webinar "marketing tactics to facing Covid 19", tanggal 13 Mei 2020, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Stay @home Lifestyle
Gaya hidup baru tinggal di rumah dengan aktivitas working-living-playing, karena adanya social distancing
2. Back to Bottom of The Pyramid
Mengacu ke piramida Maslow, konsumen kini bergeser kebutuhannya, dari "puncak piramida" yaitu aktualisasi diri dan esteem, ke "dasar piramida" yaitu : makan, kesehatan, dan keamanan jiwa-raga
3. Go Virtual
Dengan adanya Covid 19, konsumen menghindari kontak fisik manusia, mereka beralih menggunakan media virtual/digital.
4. Empatic Society
Banyaknya korban jiwa akibat Covid 19, melahirkan masyarakat baru yang penuh empati, welas asih, dan sarat solidaritas sosial.
Pertanyaan selanjutnya, apakah kita sudah menyadari dan memahami, bahwa kondisi tidak akan pernah sama lagi, seperti yang dijelaskan dengan "The New Normal" di atas ? Apakah kita sudah mengetahui apa-apa ciri-ciri yg disebut "The New Normal" itu ? Sudah kah kita menyiapkan diri untuk menghadapi dan memenangkan kondisi "The New Normal" itu ?
Yang akan bertahan dan memenangkan "The New Normal" bukanlah yang paling besar, atau yang paling kuat. Yang paling adaptif dan mau melakukan Inovasi, serta Transformasi lah yang akan hidup di masa "The New Normal" itu.
Ayo kita persiapkan diri kita di era "The New Normal" nanti, dengan terus menegakkan tegakkan Integritas, Integritas, dan Integritas, serta menjaga K2/K3 dalam pekerjaan kita.
Tetap Semangat dan Terus Bergerak
Baca MABAR - Edisi April 2020 Selengkapnya