Minggu, 01 Desember 2019

MABAR Edisi Desember 2019



"Kampus YANTEK"

Rekan-rekan PLN UP3 Banten Utara yang sangat saya banggakan,

Cerita Kampus Yantek UP3 Banten Utara, buat saya pribadi, adalah cerita tentang "perjuangan" dan "kenekadan". Sebuah "Cerita" yang dituliskan, oleh para insan Jaringan dan K3L UP3 Banten Utara.
Nama-nama seperti mas Frendy Satria Utama, mas Khairul, mas Hendra, mbak Nurlina, pak Sugiman, disusul selanjutnya oleh mbak Borisma, mas Soni, mbak Theo, mas Eko Juanda Suzanto, mas Suherman, mas Widias, mas Adi Susnanda, serta belakangan mbak Nia, mas Larso, juga rekan-rekan Spv Teknik ULP (mas Afrizal, mas Rikky, mas Beni, mas Saiful, mas Eki), terukir secara jelas, dalam benak, dan memori saya.

Waktu itu, di bulan Desember 2018, modal awalnya : hanya beberapa tiang, plus beberapa gawang SUTM, dan beberapa peralatan jaringan, yang sudah terpasang di gudang Domba, sebagai tempat praktek "Kampus Yantek". Tantangan awalnya adalah *tidak atau belum ada*nya Anggaran atau SKKO untuk "Kampus Yantek".  Sementara untuk mewujudkan sebuah "Kampus Yantek", yang minimalis saja, masih harus menambah beberapa buah tiang, beberapa gawang SUTM, belum beberapa peralatan yang harus dipasang. Apalagi bila mempertimbangkan efektivitas waktu pembelajaran, perlu ruang kelas yang dekat dengan tempat praktek, di gudang Domba tersebut.
Maka keputusan "nekad" pertama, yang diambil di ruangan MUP3, dalam pertemuan kecil yang dihadiri mas Frendy, mas Khairul, dan mas Hendra, saat itu, adalah membangun ruang kelas untuk "Kampus Yantek" di gudang Domba. Langsung diputuskan juga : ruang kelasnya menggunakan kontainer, termasuk mebeulair yang dbutuhkan. Untuk peralatan praktek, dipikirkan sambil jalan saja. Ingat lho ya "tanpa SKKO khusus Kampus Yantek", jadi mengoptimalkan SKKO yang ada.
Dan sejak saat itu, saya bisa melihat bagaimana "perjuangan" mas Frendy Satria Utama, bersama nama-nama di atas, mulai dari mempersiapkan infrastruktur "Kampus Yantek". Mulai dari meratakan tanah di Gudang Domba, memobilisasi kontainer dari tempat pembelian, mengubah kontainer menjadi ruang kelas, membangun toilet, memasang pavling blok di halaman kampus, mendirikan tiang, memasang jaringan dan peralatan tambahan, serta melengkapi perlengkapan dan sarana yang dibutuhkan secara bertahap.

Setelah infrastruktur, perlengkapan, dan sarana "Kampus Yantek" nya siap, ternyata "perjuangan" itu belum selesai. Untuk melaksanakan pelatihan "Kampus Yantek" angkatan 1, mas Frendy dan tim harus menghadapi "drama" lagi. Urusan administrasi, koordinasi, dan komunikasi 4 pihak : Pusdiklat, PT HPI (selaku Vendor Yantek di BTU, UID Banten, dan UP3 BTU sendiri, ternyata membutuhkan tumpahnya "keringat, darah, dan air mata", mas Frendy Cs, yang rata-rata orang Teknik itu.
Ada untungnya UP3 BTU sudah memiliki dua instruktur "kampus yantek" tersertifikasi saat itu, mbak Borisma dan mas Khaerul (belakangan ada pak Arie Firmansyah, pegawai BTS), setelah melalui proses "drama", di bulan Januari 2019, akhirnya Batch 1 "Kampus Yantek" dapat dilaksanakan, dengan instruktur mas Khaerul. Awalnya peserta Batch 1 adalah 20 personil Yantek, karena pembelajarannya dirasa kurang efektif, mulai Batch 2 jumlah pesertanya hanya 15 orang.
Tapi menurut penilaian saya, "perjuangan" mas Frendy cs, benar-benar teruji saat angkatan ke 5 dimulai. Ibaratnya "tetesan keringat, darah, dan air mata" harus keluar mulai saat itu.  Kebosanan yang mulai mendera, "perhatian" dari "atas" yang seolah hilang, lenyap ditelan waktu. Sementara perjalanan masih sangat panjang. Total seluruh personil Yantek UP3 Banten Utara, membutuhkan 20 Batch. Dapat dibayangkan beratnya "perjuangan", untuk menuntaskan program "Kampus Yantek" di tahun 2019 itu.

Maka dengan penuh kebanggaan terhadap mas Frendy + nama-nama di atas, pada 31 Desember 2019 malam, saya melaporkan kepada manajemen UID Banten, serta ke WA Group "PLN Jumat bersih & K3", bahwa : 100% personil Yantek (Pelayanan Teknik) UP3 Banten Utara (PT Haleyora Power) yang berjumlah 306 personil sudah lulus mengikuti pendidikan di Kampus Yantek UP3 Banten Utara tahun 2019.


Dalam laporan tersebut, saya juga menjelaskan bahwa Pendidikan "Kampus Yantek" dilaksanakan dalam 20 Batch (Batch 1 s.d Batch 20), dengan waktu pelaksanaan selama dua hari untuk setiap Batch nya. Fokus materi pada pengawas pekerjaan dan pelaksana pekerjaan, khususnya Aspek K2/K3 dalam pekerjaan, termasuk kegiatan praktek. Tentu saya juga menjelaskan ada dukungan UPDL Suralaya, denga 3 orang instruktur dari pegawai PLN UID Banten (mas Khaerul, mbak Borisma, dan mas Arie), serta pelaksanaannya di"monitor" para pejabat pelaksana K3L di lingkungan UP3 Banten Utara


Hal yang lebih jadi kebanggaan saya terhadap mas Frendy + nama-nama di atas, adalah dalam laporan tersebut, saya menyampaikan sebagai apresiasi kepada personil Yantek, diadakan Wisuda yang dibagi dalam 3 gelombang agar tidak mengganggu operasional dan pelayanan, sebagai berikut :


1. Gelombang I : tanggal 24 Desember 2019 dgn nilai rata-rata 90,1 dan nilai tertinggi 96,772.

2. Gelombang II : tanggal 25 Desember 2019 dgn nilai rata-rata 89,31 dan nilai tertinggi 95,923.

3. Gelombang III : tanggal 1 Januari 2020 dgn nilai rata-rata 90,51 dan nilai tertinggi 97,58


Dalam setiap prosesi wisuda, hampir seluruh MULP, Spv Teknik ULP, Pejabat pelaksana K3L ULP dan UP3, staf teknik ULP, Spv di bagian Jaringan, staf di bagian Jaringan, berkenan untuk hadir. Sebuah kehormatan khusus bagi saya, di saat libur nasional, rekan-rekan tersebut meluangkan waktu nya untuk hadir.


UP3 Banten Utara, saya rasa menjadi UP3 pertama yang 100% personil Yanteknya sudah lulus pelatihan "Kampus Yantek". Sebuah kebanggaan, tapi hanya akan jadi "angin lalu", ketika kita di BTU tidak mampu "menjual"nya. Sebuah prestasi, tapi hanya akan menjadi "pepesan kosong", ketika kita di BTU hanya mampu "memblow up", tapi tidak bisa menjaga dan tidak mengimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari.Jangan sampai kita melupakan hal yang esensi, yang tersirat dari bait sebuah lagu, yang dinyanyikan Franky Sahilatua berikut :


"Dengar angin mengusik batang-batang padi, Sebelum matahari meninggalkan senja"

"Dengar juga senandung dibalik jendela, sebelum memasuki sunyi"


Integritas, Integritas, dan Integritas, serta K2/K3 adalah "suara atau senandung" itu.


Tetap Semangat dan Terus Bergerak

Salam,
Sugeng Widodo
Manager UP3 Banten Utara




Baca MABAR Edisi Desember 2019 Selengkapnya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar